gigi

gigi

gigi

“Pentingnya Pemeriksaan Gigi Berkala Pada Anak”

Tahukan Anda bahwa gigi yang sehat mampu mengantar anak meraih masa depan yang lebih cemerlang? Ya, kualitas kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu syarat utama terwujudnya senyum sehat dan mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan seorang anak. Orangtua tentunya tidak mau sang anak mengalami penyakit pada gigi yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri mereka. Alhasil anak enggan tersenyum dan tertawa karena malu dengan penampilan mereka.

Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa anak yang sering sakit gigi mempunyai kecenderungan 4 kali lebih besar mendapat nilai yang lebih rendah dibanding teman-temannya yang mempunyai gigi sehat.
Gigi yang buruk juga bisa menghambat anak meraih cita-cita impiannya. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak. Beberapa profesi membanggakan seperti pilot, model tentunya menuntut kondisi kesehatan gigi yang baik. Yang lebih penting, gigi berlubang yang dialami anak sangat mengganggu proses pengunyahan, penyerapan nutrisi, tumbuh kembang dan rasa sakit yang ditimbulkan dapat mengganggu waktu bermain, istirahat dan belajar anak. Bila gigi susu anak mengalami keropos atau caries dentis, berarti gigi perdana akan tanggal sebelum waktunya. Kita tahu setiap gigi punya umurnya sendiri-sendiri. Gigi tanggal sebelum umurnya itulah awal mengapa gigi menjadi tak beraturan susunannya kelak.Terlebih lagi apabila keropos gigi menimpa gigi tetap. Selain gigi menjadi tidak utuh lagi, dan bila dibiarkan menjadi rusak dan hancur, gigi memerlukan gigi palsu agar tidak kelihatan ompong.

img-1476172326.png
Masalah kesehatan gigi sering terlupakan, dan terabaikan. Pendidikan kesehatan gigi di sekolah masih rendah, dan kedua, tidak semua orang mempraktikkan bagaimana memelihara gigi agar sehat dan kuat sampai akhir usia. Bagaimana supaya gigi anak tidak bermasalah, pemeriksaan rutin berkala gigi geligi merupakan sikap dasar menjamin kesehatan gigi keluarga.

Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua untuk menjaga kesehatan gigi anaknya? Kapankah waktu ideal memulai perawatan gigi pada anak? Perlukah melakukan pemeriksaan gigi anak ke dokter gigi?

“Pencegahan lebih baik daripada mengobati” 
Pencegahan merupakan tanggung jawab orang tua untuk membawa anak-anak mereka agar dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut.

Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan pemunculan gigi pada permukaan gusi dan diikuti dengan perubahan posisi gigi dari dalam tulang pendukung gigi untuk menempati posisi fungsionalnya dalam rongga mulut. Masa pemunculan gigi secara klinis merupakan suatu tanda pertumbuhan seorang anak.
img-1476173305.jpg


Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting pertumbuhan seorang anak. Orangtua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya. Orangtua juga harus mengajari anaknya cara merawat gigi dengan baik, yaitu dengan memberi contoh cara menyikat gigi yang benar. 

Salah satu fungsi gigi susu yang dianggap penting ialah perkembangan fungsi bicara. Kemampuan menggunakan gigi-geligi untuk pengucapan didapatkan seluruhnya dengan bantuan gigi susu. Gigi susu juga berperan dalam fungsi kosmetik dengan perkembangan penampilan anak. Secara tidak langsung cara bicara anak dapat dipengaruhi jika terdapat kesadaran pada dirinya akan kerusakan pada gigi, dan hal ini akan membuatnya malu ketika membuka mulut saat bicara.

Masalah yang sering terjadi pada anak - anak:

1. Karies gigi atau decay
Karies atau gigi bolong disebabkan oleh adanya akumulasi plak pada gigi serta. Plak ini bersifat lengket serta dibentuk dari kombinasi antara bakteri Streptoccocus mutans, serta Lactobacilus dan asam yang dilepaskan saat mencerna gula dan makanan lainnya. 
img-1476192457.jpg

img-1476192473.jpg                     
            

Mekanisme terjadinya gigi berlubang

Bukan segala jenis sisa makanan yang menimbulkan masalah pada gigi. Hanya jenis sisa makanan yang tergolong karbohidrat saja yang berpotensi untuk membentuk asam perusak gigi, termasuk nasi, mie, roti, ubi, jagung, dan semua yang bergula.
img-1476192824.jpg

2. Sindrom Botol Bayi (Nursing-Bottle Caries)
Nursing-bottle caries (NBC) atau disebut juga baby bottle tooth decay / sindrom botol bayi yang menjadi penyebab nomor satu kerusakan ekstensif pada gigi anak-anak di bawah umur tiga tahun-adalah suatu kondisi di mana gigi susu balita telah rusak, bahkan sering kali menjadi busuk, hingga ke permukaan gusi. Banyak terjadi pada anak-anak karena seringnya mengonsumsi minuman yang mengandung gula, seperti susu, sari buah, dan minuman ringan lainnya, yang diberikan kepada anak menjelang tidur.

3. Penyakit infeksi gusi 
Infeksi gusi atau disebut dengan periodontitis yang dimulai dari pembentukan plak. Infeksi yang diakibatkan oleh bakteri akan menyebabkan peradangan pada gingiva. Jika masalah diabaikan akan membentuk kesenjangan antara gusi dan gigi yang akhirnya menyerang jaringan gusi.
img-1476192951.jpg

4. Flourosis
Fluorosis gigi adalah salah satu gejala yang muncul apabila seseorang mendapat asupan fluor secara berlebih. Fluorosis gigi merupakan indikasi yang jelas dari kelebihan fluor pada masa kanak – kanak ketika mineralisasi sedang berlangsung dan efek ini tidak tampak jika kelebihan fluor terjadi ketika gigi sudah tumbuh sepenuhnya. Gigi yang mengalami fluorosis dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi sebagaimana gigi yang sehat, akan tetapi menjadi pucat dan buram. Fluorosis tidak dapat diobati, namun pengaruh buruknya dapat ditekan kalau penyakitnya dapat didiagnosis lebih awal.
img-1476193518.jpg
5. Gigi keropos
Gigi keropos biasanya disebabkan oleh erosi asam akibat minuman manis atau berkarbonasi yang dapat mengikis enamel. Meski gigi memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri, tapi jika asam terlalu banyak bisa membuat gigi menjadi lebih tipis. Pada saat keropos masih berukuran sangat kecil, mungkin tak tampak oleh mata telanjang, itulah saat terbaik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada email gigi. Makin lekas bintik lubang gigi ditambal, makin terjamin keutuhan gigi bertahan lebih lama di rongga mulut. Untuk itu bantuan dokter gigi diperlukan karena kalau makin dalam lubang gigi, sudah sulit untuk dipertahankan keutuhan giginya.

6. Menghisap jempol 
Bayi yang mengisap jempol mungkin terlihat lucu tapi bisa menyebabkan masalah gigi nantinya. Mengisap jempol yang berkepanjangan mengakibatkan gigi mengalami misaligned dan menonjol, yang nantinya membuat rahang atas dan bawah tidak normal.
img-1476193538.jpg

img-1476193567.jpg

7. Maloklusi 
Maloklusi adalah kondisi gigi atas dan bawah yang tidak sejajar sehingga memberikan hasil gigitan yang buruk dan kesulitan bicara. Anak-anak lebih rentan mengembangkan penyakit ini karena memiliki rahang kecil sehingga membuat gigi tumbuh dengan tidak benar. 
img-1476193608.jpg


img-1476193647.jpg

Kapan anak harus dibawa ke dokter gigi untuk pertama kali? 

Sebaiknya bawalah anak ke dokter gigi ketika gigi pertama mulai terlihat. Sebenarnya, calon gigi sudah mulai tumbuh di dalam gusi sejak ia masih belum dilahirkan. Namun, gigi pertama baru terlihat pada usia 6 bulan. Pada beberapa anak, gigi dapat muncul lebih awal yaitu usia 4 bulan atau malah terlambat. Bila hingga berumur 1 tahun belum ada gigi yang terlihat, tetaplah bawa anak ke dokter gigi untuk memeriksakannya. Saat gigi pertama muncul inilah, perawatan gigi anak harus segera dimulai.
Pemeriksaan gigi dan mulut secara teratur harus dilakukan setiap enam bulan sebagaimana direkomendasikan oleh American Dental Hygienists Association. 
img-1476193767.jpg

img-1476193792.jpg

Manfaat dari pemeriksaan gigi dan mulut yang teratur sangat penting karena alasan sebagai berikut:
- Memperkenalkan anak kepada dokter gigi 
- Mengajarkan kepada anak-anak mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga nantinya hal baik yang dibiasakan sejak dini akan berdampak baik di masa depan seperti kebiasaan merawat kesehatan gigi.
- Mengetahui masalah dalam gigi anak sedini mungkin sehingga dapat memperbaikinya secepat mungkin. 

Orangtua dapat mencoba cara mengenalkan dokter gigi kepada anak, yaitu dengan mengajak anak ikut serta saat ibu atau ayahnya memeriksakan gigi. Cara ini juga mengenalkan anak pada suasana ruangan dokter gigi, suara-suara mesin, dan peralatan yang digunakan dokter. Anak juga dapat melihat bagaimana ibu atau ayahnya tetap tenang saat dokter gigi melakukan perawatan.

Tak kalah penting ialah memilih dokter gigi anak yang memahami dan mendapat pendidikan bagaimana membuat anak-anak nyaman saat ke dokter gigi. Misalnya, dokter yang menyediakan ruang tunggu berisi buku dan mainan, serta mengisi dinding ruangan dengan gambar-gambar yang menarik dan disukai anak-anak.


disusun oleh:

Name              : drg Karina Iskandar, MM

Ph                    : 08179801742 / 081218674758

Email               : gigikusunterpuri@gmail.com

    www.gigikusunterpuri.com

Address           : Puri Kencana, Komplek Puri Niaga II Blok J 1 / 2 F.

                          Kembangan Selatan. Jakarta Barat 11610


Komentar

    Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Testimonial

 

Tambah