Depresi

Depresi

Depresi

Anak – anak bisa depresi?

Apakah anak – anak dapat mengalami depresi? Berdasarkan riset di Amerika, kejadian depresi pada anak – anak terjadi sekitar 2% (2 dari 100 anak mengalami depresi) dan kejadian pada remaja 4 – 8% (4 – 8 dari 100 remaja mengalami depresi). Mengapa hal ini menjadi perhatian? Depresi pada masa anak – anak merupakan gangguan mental yang sering berlanjut hingga dewasa nanti. Gangguan ini memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap perkembangan anak baik secara fisik maupun mental. Mereka juga menjadi cenderung menarik diri dari lingkungan kemudian mengalami kesulitan membina hubungan sosial. Beberapa hal seperti penurunan kinerja atau bunuh diri dapat terjadi. Kini angka kejadian bunuh diri merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga pada kelompok usia 10-24 tahun setelah HIV/AIDS.

 

Bagaimana depresi dapat menyelimuti kita? Ada faktor biologis dan faktor non biologis yang menentukan kejadian ini. Faktor biologisnya adalah gangguan dari senyawa kimiawi di otak yang tidak seimbang. Penelitian juga menemukan adanya peran genetik dalam keluarga yang turut berkontribusi dalam menimbulkan penyakit ini. Sedangkan faktor non biologis juga banyak berperan, seperti kondisi stress yang tidak teratasi oleh seseorang, kondisi lingkungan yang tidak kondusif (seperti kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan di lingkungan sekolah), kematian salah satu anggota keluarga, dan lainnya. Faktor non biologis ini biasanya menjadi pemicu utama dalam timbulnya depresi. Hal ini dikarenakan kemampuan anak dalam mengatasi masalah/konflik belum baik sehingga mereka justru tenggelam dalam konflik itu. Apabila kondisi ini dibiarkan terlalu lama, depresi dapat muncul.

 

Mari kita kenali beberapa gejala depresi:

·         Mood (suasana hati) yang dirasakan turun

·         Kehilangan minat terhadap berbagai aktivitas

·         Tubuh terasa tidak bertenaga

·         Gangguan tidur (dapat berupa sulit tidur atau tidur berlebih)

·         Gangguan pola makan (dapat menjadi malas atau sering makan). Hal ini berakibat dengan perubahan berat badan

·         Ide – ide bunuh diri

·         Perasaan bersalah yang berlebih atau tidak berguna

·         Gangguan perilaku (dapat berupa malas bergerak atau bergerak berlebih)

 

Apabila anak Anda dirasa sudah memiliki tanda – tanda depresi, sebaiknya jangan menunda dalam mencari pertolongan ke dokter atau psikolog. Apabila diperlukan, mereka dapat mereferensikan anak Anda kepada psikiater (dokter spesialis jiwa). Seorang psikiater memiliki peran penting dalam membantu proses perkembangan anak Anda bila memiliki gangguan atau masalah. Ada beberapa modalitas terapi yang biasanya disarankan, seperti obat – obatan atau konseling. Semakin awal depresi mendapatkan penanganan, semakin baik hasil terapinya.

 

Maka, perhatikanlah anak Anda. Dekatlah dengan mereka, kenali dan pahami anak dengan baik. Perbincangan ringan mengenai suasana hati atau masalah yang terjadi pada anak dapat mengenali gejala awal depresi. Konseling atau nasihat dari orang tua juga dapat membantu mencegah timbulnya gangguan ini. Depresi merupakan hal kecil yang sering luput dari pengawasan namun dapat memberikan dampak besar hingga kematian

(Nicholas Hardi)

Komentar

    Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Testimonial

 

Tambah